Minggu, 18 November 2012

Norwich vs Manchester United, the Review: Now Fergie Babes can't Strike Back

Kebiasaan tertinggal lebih dahulu bukan merupakan kebiasaan yang baik, walaupun di akhir pertandingan bisa membalikkan keadaan atau minimal menyamakan kedudukan. Manchester United (MU) seringkali berada di situasi seperti itu. Bahkan hingga hampir paruh musim ini, 90% kemenangan MU diraih setelah mereka tertinggal terlebih dahulu Memang kalau berhasil membalikkan atau minimal menyamakan skor bisa dianggap luar biasa, dramatis, apalagi tertinggal minimal 2 gol, namun bagaimana jika MU akhirnya tidak bisa menyamakan atau membalikkan keadaan? Itulah yang terjadi semalam, saat MU akhirnya kalah dari Norwich City setelah tertinggal 1 gol. Mungkin para Manchunian di seluruh dunia berharap MU bisa membalikkan keadaan seperti yang berkali-kali mereka lakukan, namun melihat permainan mereka yang nyaris tanpa determinasi, MU kali ini memang pantas kalah. Ya, tanpa determinasi, itulah gambaran MU semalam. Mereka kalah semangat dari para pemain Norwich, yang meskipun secara kualitas jauh di bawah para pemain MU, namun berhasil menampilkan kekompakan tim yang berujung pada gol kemenangan yang diciptakan Pilkington. Absennya Rooney dan Kagawa akibat cedera benar-benar berpengaruh, setidaknya Rooney masih bisa menjadi Fake Playmaker yang bisa merubah arah permainan. Kagawa, tentu saja dia playmaker sejati, umpan-umpannya akurat, mungkin kekurangannya hanya pada stamina dan body balance. Sejak babak pertama, MU memang menguasai jalannya pertandingan, apalagi di sektor tengah, namun penguasaan tersebut hanya berkutat di area tersebut, yang lebih banyak dimainkan oleh Carrick, Giggs, Young, Valencia, plus Evra, Rafael, dan Van Persie yang ikut "bergerombol" di lapangan tengah, berputar-putar, umpan ke kanan, ke tengah, kembali ke belakang, namun jarang melakukan tusukan ke pertahanan Norwich, seakan-akan agak meremehkan, nyaris tidak terlihat spirit untuk memburu gol terlebih dahulu, apalagi menang telak. Hingga paruh pertama selesai, MU hanya punya 1 peluang emas dari tendangan Ashley Young memanfaatkan kemelut di muka gawang Norwich hasil dari tendangan sudut Van Persie. Saya berharap, di babak kedua, permainan MU berubah, lebih banyak serangan berbahaya, dan membuat banyak gol, tanpa kebobolan. Tapi kenyataannya, tidak ada perubahan sama sekali. Umpan-umpan banyak yang tidak akurat, baik dari kuartet lini tengah mereka maupun Evra dan Rafael. Namun paling mengecewakan menurut saya adalah Valencia dan Young, entah kenapa mereka bermain jauh di bawah standar. Pergerakan mereka gampang dibaca, umpan-umpannya tidak akurat. Dampaknya Van Persie tidak punya peluang mencetak gol, begitu juga Chicarito. Keasyikan menyerang, yang ditakutkan akhirnya tiba, kelengahan barisan belakang yang ditandai dengan terlambatnya Rafael kembali ke posnya sebagai bek kiri setelah ikut maju menyerang, harus dibayar mahal. Keterlambatannya menutup ruang gerak Hoult menyebabkan kapten Norwich tersebut leluasa melepaskan umpan ke kotak penalti MU dan disambut sundulan Anthony Pilkington yang menghasilkan gol pada menit 60.
Para Manchunian tentu saja cemas, karena kondisi tertinggal terlebih dahulu kembali terjadi, namun sekaligus ada kepercayaan bahwa MU bakal kembali mengulang "Strikes Back" seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Menit 69, Fergie kemudian memasukkan Scholes yang menggantikan Valencia, dan Welbeck menggantikan Chicarito. Ternyata masuknya 2 pemain itu tidak banyak membantu. Memang serangan MU semakin tajam hingga membuat para pemain Norwich semakin merapatkan pertahanan (hingga dipuji Fergie). "Anda harus memberi pujian kepada cara Norwich bertahan. Mereka bertahan total untuk tetap selamat dalam pertandingan malam ini," Sir Alex Ferguson. Scholes tidak dapat memberi kreasi yang signifikan di lini tengah, passing-passingnya hanya berkutat di tengah saja, tidak seperti biasanya yang melakukan throgh pass berbahaya ke kotak penalti lawan. Welbeck tidak kalah buruk, dia ternyata tidak dapat berperan sebagai Super Sub, sama sekali tidak menghasilkan peluang, satu kesempatan saat mendapat ruang bebas untuk melakukan sundulan, tapi sundulannya justru menyamping jauh! Mungkin Welbeck bisa agak dimaklumi karena kelelahan pasca membela tim nasional Inggris. Ada baiknya jika pada pertandingan semalam lebih baik jika Welbeck menjadi strating eleven, Chicarito kemudian masuk menggantikannya, karena Chicarito lebih berpengalaman mencetak gol saat dia masuk sebagai pemain pengganti. Upaya Fergie semakin sia-sia saat memasukkan Anderson yang tidak juga memberi perubahan pada serangan MU. Total 9 shoot on target dan 12 corner kick yang dilakukan MU tidak menghasilkan satu pun gol. Overall, Fergie lagi-lagi harus membenahi barisan belakang MU. Mungkin MU perlu membeli pemain belakang bintang lima, sama seperti saat Fergie membeli Rio Ferdinand, karena rapuhnya barisan belakang MU sudah akut. Saking akutnya sampai-sampai hingga pekan ke-12 EPL, MU sudah kebobolan 17 gol dan 3 kali kalah! Padahal English Premier League memberlakukan aturan goal defference untuk menentukan juara (jika nilai antara peringkat 1 dan 2 sama hingga pekan terakhir). Tentu saja MU tidak ingin mengulangi "sakit hati" musim kemarin kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar